Ada yang baru nih... !Klik Disini

Gabung Grup WHATSAPP Bahasa JepangGabung

Manusia Seharusnya Malu Kepada Tuhan, Baca Renungan Ini

Manusia Harus Malu Kepada Tuhan, Diciptakan Sempurna Namun Lalai Beribadah, Surah Al-Infithaar, Syekh Manshur Al Salimi

「Assalamualaikum」- Halo Jo, Sifat Malu dalam diri manusia adalah sifat sejati

Kali ini jokkajo.com lewat artikel pendek ini bertujuan untuk menasehati diri sayasendiri dan pengingat kepada semua orang yang membaca  tulisan ini.

Malu pada dasarnya adalah sifat yang 'seharusnya' jangan pernah dihilangkan dari diri kita, karena dengan adanya rasa malu kita bisa mengontrol secara penuh segala tindakan yang akan kita lakukan.

Malu ketika menyalahi hak orang lain, coba bayangkan ketika rasa malu sirna. Orang akan secara terang-terangan menyalahi hak orang lain, mengambil hak orang lain, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu, melakukan tindakan kejam dan bengis terhadap orang sekitarnya.

Malu ketika tidak mampu membalas budi seseorang yang telah membantu atau bahkan secara ikhlas memberikan apa yang menjadi miliknya kepada kita.

Lalu hubunganya dengan judul artikel ini apa?
Saya terinspirasi dari video youtube yang memperlihatkan dakwah Syekh Manshur Al Salimi  yang membacakan salah satu ayat di surah Al-Infithaar, kemudian ditambahkan caption kita harus malu kepada Allah SWT.

Baca Juga : Sosok Syekh Mansour Al Salimi


Sudah pernah baca Surah Al-Infithaar dalam Al Qur'an kan? Surah ke 82 ini berarti terbelah, termasuk surah Makiyah karena diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah, Terdiri dari 19 ayat.

Ini surahnya, dibacakan oleh Misyari Rasyid
Nah beberapa ayat dari surat ini sangat istimewa, Istimewa karena mengingatkan kita akan rasa malu terhadap Rabb (Tuhan) sang pencipta kehidupan dan alam semesta.

Coba lihat ayat 6 dibawah ini
(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلۡكَرِیمِ)
(Yaa ayyuhal insaanu maa gharraka birabbikal kariim)

Ayat diatas berarti  "Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah"

Apa tidak malu ketika kita lalai terhadap sang pencipta, kita terperdaya oleh asiknya dunia ini sampai kita lupa dengan Tuhan, Astagfirullah. Ini adalah musibah yang besar bagi kita, dalam status WA atau story IG pasti kalian pernah melihat tulisan tentang nasehat bagi yang meninggalkan sholat "seorang syekh pernah berkata, wahai orang yang meninggalkan sholat, musibahmu lebih besar daripada iblis yang menolak sujud kepada adam. Sedangkan kamu menolak sujud kepada Tuhannya Adam"

Sholat sendiri adalah perintah Allah SWT, lagi dan lagi kita lalai mengerjakannya karena sibuk dengan dunia, sedangkan segala kebutuhan kita dipenuhi dan jasad serta roh kita adalah kepunyaan Allah SWT. Malu seharusnya kita dengan semua itu.

Kemudian di ayat 7 kembali diperjelas akan penciptaan kita sebagai manusia

(ٱلَّذِی خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ)
(Alladzi kholaka fasawwaaka fa'adaka)

Yang berarti "Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang"

Masih belum malu juga? memiliki fisik sempurna namun lalai akan janji dengan Tuhan, tak sedikit kita sering dipertontonkan kegigihan seseorang yang memiliki sedikit kekurangan dari fisiknya namun memiliki tingkat ketaatan yang sangat luar biasa. 

Seorang yang dilahirkan buta namun mampu menghafalkan Al Qur'an dan tahu arah masjid, apa kabar dengan kita yang memiliki penglihatan sempurna?

Seorang yang terlahir tak memiliki tungkai atas maupun bawah namun tetap teguh berdiri melaksanakan sholat, apa kabar dengan kita yang memiliki tangan dan kaki lengkap?

Seorang fakir yang diberikan kemurahan hati untuk berbagai, apa kabar dengan kita yang memiliki kelebihan harta?

Apa masih tidak malu?
Malulah seharusnya kita sebagai manusia .

Dalam ayat 8 ditegaskan akan kehendak Allah SWT dalam menciptakan kita dengan fisik yang baik.
(فِیۤ أَیِّ صُورَةࣲ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَ)

(Fii ayyi shurotin maa syaa'a robbuka)

Berarti "Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu"

Malu seharusnya kita
Apa yang diberikan kepada kita adalah sebuah anugerah yang luar biasa dan harus kita syukuri dan malu ketika kita tak mampu menjalankam apa yang menjadi tujuan penciptaan kita.

Manusia dalam agama saya dan agama seluruh alam yaitu Islam diciptakan tidak lain hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Teruslah malu karena sejatinya sifat adalah malu.

Tapi jangan pernah malu terlahir dari orang tua yang memiliki kekurangan baik fisik maupun materi, jangan malu terlahir di agama  mulia, dan jangan malu berbuat baik.

Dicukupkan sampai sini aja dulu tulisannya, semoga bermanfaat. Jika ingin orang lain mendapatkan manfaat juga, tolong dengan sangat membagikan kepada orang sekitar.

Tidak ada niatan untuk merasa suci, tapi berbagi kebaikan tidak pernah salah.

Baca Juga : Antara Kehidupan Dan Uang

Baca ini :
[Saya penulis pemula dari Sulawesi-Indonesia yang bermimpi dapat menebar manfaat lewat tulisan]- [Tetap sehat dan jangan gila]•• [Berbagilah untuk hidup, hiduplah untuk berbagi]••